Sejarah dan Legenda Desa Mukapayung
( Gambar Situs Batu Mukapayung)
1.1.1 Sejarah Desa Mukapayung
1.1.1.1 Legenda Desa
Legenda Desa Mukapayung yang dipercayai mayoritas masyarakat Desa Mukapayung tidak lepas dari nama situs “Batu Munding Laya” yang terletak di Kp. Cibitung Desa Mukapayung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat.
Konon Suatu ketika, sebuah kerajaan menyelenggarakan sayembara untuk mencari jimat salakadomas. Tak ada yang tahu apa yang melatari penyelenggaraan sayembara itu. "Yang jelas, siapa saja yang berhasil menemukan jimat tersebut, bakal dinikahkan dengan putri raja. Di antara para peserta, terdapat dua ksatria kenamaan kala itu, Mundinglaya dan Ki Jongkrang Kalapitung.
Singkat cerita, Mundinglayalah yang berhasil menemukan jimat salakadomas itu. Ia bermaksud mempersembahkan jimat tersebut kepada sang putri. Bersama seorang kawan bernama Munding Dongkol, sang ksatria mencari sang putri. "Rupanya, Ki Jongkrang tahu bahwa jimat itu sudah ditemukan Mundinglaya. Maka, ia segera mengatur siasat jahat.
Ki Jongkrang memasang perangkap berupa batu di aliran sungai Cibitung. Masyarakat Desa Muka Payung mengenalnya sebagai batu langkob. "Salah satu ujung batu panjang itu disangkutkan di tebing. Sementara, ujung lainnya disanggah dengan tiang batu. Kalau Mundinglaya lewat, batu itu dijatuhkan," katanya. Rupanya, perangkap itu tak berhasil menjerat Mundinglaya. Malah, Munding Dongkol yang tertangkap. Kedua batu langkob itu, hingga kini, masih ada di aliran Sungai Cibitung. "Yang satu masih utuh, sedangkan yang satu lagi sudah runtuh. Batu langkob itu menjepit batu yang mirip badan kerbau (munding). Masyarakat di sini percaya bahwa itulah Munding Dongkol.
Ki Jongkrang tak kehabisan akal. Ia memasang cermin besar di barat yang memperlihatkan sang putri tengah tetirah di atas bukit, di bawah payung. Padahal, bukit itu sesungguhnya berada di timur. Bukit itu berada di Kampung Mulka Payung. "Diam-diam, Ki Jongkrang membuat cubluk (lubang septic tank) yang ditutupi dengan dedaunan dan ranting. Mundinglaya yang gembira bakal bertemu putri, akhirnya terperosok dan tak bisa bangkit lagi. Tempat Ki Jongkrang meletakkan cermin (eunteung) itu, oleh masyarakat setempat, dikenal sebagai Leuwi Eunteung. Batu yang dipercaya sebagai Mundinglaya pun, hingga kini, masih ngajugrug (utuh berdiri) di sawah milik Ali Suharna. "Batu ini juga dinamakan Munding Jalu.
Kecurangan Ki Jongkrang disaksikan sang putri dari puncak bukit. Sang putri lari dan bersembunyi di bukit, tak jauh dari tempat semula. Ia meninggalkan payung yang meneduhinya. Payung --yang menjadi batu-- itulah yang dikenal sebagai Mungkal (batu) Payung. "Sementara, bukit tempat putri bersembunyi dinamakan Gunung Putri. Lalu, di lain waktu, seorang nakhoda bernama Demang Karancang bermaksud mempersunting putri itu, tapi tak bisa. Karena itulah, bukit di timur Gunung Putri dinamakan Gunung Karancang. Biasa juga disebut Gunung Nakhoda atau Gunung Kasep Roke.
Sumber: Ali Suharna (64), tokoh masyarakat sekaligus mantan Kepala Desa
Muka Payung.
1.1.1.2 Terbentuknya Desa Mukapayung
Desa Mukapayung adalah Desa Pemekaran dari wilayah Desa Rancapanggung. Nama Mukapayung sendiri diambil dari salah satu situs dan legenda yang ada di wilayah Desa Rancapanggung pada waktu itu, yaitu :
v Situs Arca Dipati Ukur di Gunung Lumbung, Dusun III Lembang;
v Situs Munding Jalu/ Munding Laya di Dusun I Kp.Cibitung;
v Situs Batu Payung di Gunung Mukapayung,Dusun I;
v Situs Gunung Putri di Gunung Putri Dusun I ;
v Situs Kasep Roke yang juga disebut Nangkoda di Dusun IV Cikoneng.
Atas usul Bapak Ali Suharna (Tokoh Masyarakat), nama situs Mukapayung diusulkan untuk nama desa dan disetujui oleh tokoh-tokoh masyarakat lainnya, bahkan disetujui pula oleh Camat Kecamatan Cililin pada waktu itu karena nama Desa Mukapayung belum ada di Kecamatan Cililin maupun di Kecamatan lainnya.
Mukapayung terdiri dari dua kata dasar yaitu Muka yang artinya terbuka (berkembang/membangun) dan Payung yang artinya memayungi (mengayomi/membina) dengan nama “Desa Mukapayung”, diharapkan akan menjadi Desa yang berkembang, membangun dan dapat memayungi/mengayomi masyarakatnya sehingga meningkat kesejahteraannya.
Adapaun Lokasi situs Mukapayung dari Kantor Desa sekarang berjarak kurang lebih 1 km kearah timur (arah ke Dusun III Lembang dan Dusun IV Cikoneng).
Dalam perjalanannya pemakaran Desa Mukapayung dari Desa Rancapanggung tidak semudah membalikan telapak tangan ada proses serta tahapan yaitu :
1. Pada tanggal 29 September tahun 1979, diadakan Musyawarah masyarakat untuk Pemekaran Desa yang diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Bandung beserta Tripida Kecamatan Cililin di Desa Rancapanggung.
2. Keputusan Musyawarah menyetujui pemekaran Desa Rancapanggung wilayahnya dibagi 2 (dua) dengan Desa Mukapayung (Pemekaran).
Dibentuk pula Panitia Sembilan dengan nama-nama sebagai berikut :
1. Bapak A.Syafa’at…………………................Ciririp
2. Bapak Ali Suharna…………………………..Sirnagalih
3. Bapak Hambali………………………………Lembang
4. Bapak S.A.Rahman………………………….Citatah
5. Bapak Abud ………………………………...Pasir Panjang
6. Bapak Asep Saepudin ………………............Rancapanggung
7. Bapak H.Abdulloh ……………….....………Pabuaran
8. Bapak Sukar Sumawidjaya …………………Ciucit
9. Bapak Otob ………........................................Dengkeng
3. Pada tanggal 10 Desember 1979 Pembinaan Panitia 9 dari tingkat Kecamatan Cililin tentang :
a. Pengertian Pemekaran Desa
b. Tugas dan Kewajiban Panitia/Perumus
c. Jadwal Kerja Panitia.
4. Panitia Sembilan menentukan :
a. Batas Desa Lama dan Desa Baru
b. Jumlah penduduk Desa lama dan Desa baru
c. Luas wilayah Desa lama dan Desa baru
d. Persyaratan lainnya yang diperlukan.
a. Batas Desa.
- Batas sebelah Barat : Desa Rancapanggung – Desa Cikadu
- Batas sebelah Timur : Desa Kidang Pananjung – Desa Sukamulya
- Batas sebelah Utara : Desa Batulayang
- Batas sebelah Selatan : Desa Nanggerang
b. Jumlah Penduduk.
- 0 - 14 tahun : 2.570 orang
- 14 - 60 tahun : 3.482 orang
- 60 tahun keatas : 151 orang
c. Luas Wilayah.
- Luas areal : 1. Darat : 444,595 ha
2. Sawah : 262,270 ha
3. Lahan Pangangonan : 7,00 ha
4. Lahan Milik Desa : 1,045 ha
5. Lahan Kuburan : 2,00 ha
6. Kehutanan : 166,000 ha
Jumlah : 849,360 ha
- Tergenang PLTA Saguling : 33,550 ha
- Luas Desa Total : 815,810 ha
d. Jumlah Penduduk
0 - 14 Tahun : 2570 Orang
14 - 60 Tahun : 3482 Orang
60 Keatas : 151 Orang
e. Perangkat Desa
1. A. Alikman Sekdes
2. Undi Polisi Desa
3. Syamsudin Dusun
4. Adang Dusun
5. Abdul Syukur Amil
f. Anggota Hansip
1. Uma 8. Didi
2. Kurdi 9. Abidin
3. Oman 10. Idin
4. Rohim 11. Anang
5. Ii 12. Rosid
6. Udi 13. Abdul
7. Ma’mun 14. Undi
g. Susunan LKMD
Ketua Umum : Kepala Desa
Ketua I : U. Sohib
Ketua II : A.Rasidi
Sekertaris : Ridwan Muslihat
Bendahara : Soheh Asidik
h. Seksi-Seksi
1. Seksi Keamanan : Bandi
: Yunus 2. Seksi Pendidikan : Udin : Ali Suharna
3. Seksi Penerangan : D. Suwarya : A.Kalsum : Joharudin
: Saepuddin
: Nardi
4. Seksi Perekonomian : Aman
: Soleh Sutisna
5. Seksi Pembangunan : M.Sutisna
: Odang
6. Seksi Lingkungan Hidup : Iko
: Sadun
7. Seksi PKK : Ibu Hayati
: Ibu Engkay
: Ibu Een
: Ibu Cucum
8. Seksi Kesehatan : Momo
: S.Asidik
: Nardi
9. Seksi Pemuda Olah Raga
Kesenian Kebudayaan : Endang
: Gaos
: Ujun
10. Seksi Kesejahteraan Sosial : Ali Nurdin
` : AwaSutarman
: Ues Mamun
i. Darma Wanita
Ketua : Ibu Kepala Desa.
Wakil : Ibu Mansur
Sekertaris : Ibu Najah
Bendahara : Ibu Nardi
Seksi-Seksi :
1. Ibu Hambali 5. Ibu Amud
2. Ibu Rohimat 6. Ibu Adang
3. Ibu Awa 7. Ibu Undi
4. Ibu Epon 8. Ibu Syamsudin
j. Keadaan PBB/ IPEDA.Tahun 1981/1982.
A. Target Rp. 4.271.737.30,
( Empat Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Tujuh Ratus
Tiga Puluh Tujuh Rupiah Tiga Puluh Sen ).
B. Diperkirakan per Desa Rp. 2.135.868.65
C. Hasil kerja Panitia 9, diserahterimakan kepada Pejabat Kepala
Desa Mukapayung oleh Kepala Desa Rancapanggung.
a. Berita Acara Serah Terima Jabatan
…………………......................................................................
…………………......................................................................
Situs Gunung Kasep Roke
Desa Mukapayung
keren ini blognya! maju terus Desa Mukapayung. Saya suka banget Lembah Curugan Gunung Putri.
BalasHapus